Foto: Puluhan Mahasiswa yang bentrok dengan Satpol PP
KABUPATEN BEKASI - HUT Kabupaten Bekasi di warnai aksi unjuk rasa oleh Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Kabupaten Bekasi. Massa sempat bentrok dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di lingkungan Komplek perkatoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, kamis (15/7/2019).
Kericuhan terjadi saat mahasiswa akan menyampaikan aspirasi di depan Kantor Bupati Bekasi dihalangi oleh Satpol PP, bentrok antara mahasiswa dan Satpol PP tidak bisa dihindari.
Sejumlah mahasiswa terkena pukulan dan satu orang Mahasiswa mendaptkan perawatan karena terinjak oleh oknum Satpol PP.
Kepada seputardaerah.com Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Fakhri Pangestu mengatakan, aksi unjuk rasa dilakukan karena paska dilantikanya Bupati Bekasi baru Eka Supria Atmaja menggantikan posisi Neneng Hasanah Yasin yang mengundurkan diri karena terjerat kasus suap mega proyek Meikarta belum ada trobosan atau langkah kongkrit yang memang mengarah ke arah perbaikan Kabupaten Bekasi.
"Di sisa masa jabatan bupati belom ada langkah yang kongkrit, seperti kekeringan panjang yang terjadi di daerah cibarusah dan sekitarnya yang sudah menjadi agenda tahunan selama musim kemarau," Pungkasnya.
Selain itu juga Mahasiswa mempertanyakan sudah sejauh mana pemerintah memperhatikan dan mengatasi pencemaran lingkungan yang berada di wilayah Kabupaten Bekasi sudah meluas setiap tahunya.
"Belum lagi, pencemaran dan pengerusakan lingkumgan air merupakan suber kehidupan setiap manusia. tanpa air manusia bisa apa? menggunakan jasa PDAM?, untuk kaum masyarakat menengah ke atas itu bukan suatu masalah besar, tapi untuk kaum masyarakat menengah ke bawah?," Tegasnya.
- Foto:Seorang Mahasiswa Saat Hendak Dibawa oleh Ambulan
Mahasiswa juga mendesak agar Bupati Bekasi untuk segera menyelsaikan persoalan pengangguran yang setiap tahunya bertambah. Karena melihat Kabupaten Bekasi merupakan kota industri terbesar di Asia Tenggara yang memiliki kurang lebih 20 Kawasan Industri dan kurang lebih 6000 perusahaan yang berada di Kabupaten Bekasi.
"Menurut Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi dari tahun 2017 sampai maret 2019 tercatat angka pengangguran di Kabupaten Bekasi sebanyak 172.412. Apakah tidak mampu untuk menyerap tenaga kerja lokal dengan jumlah perusahaan segitu banyaknya?," Jelasnya.
Tambahnya, Selain itu Mahasiswa juga menuntut agar kendaraan-kendaraan besar yang melintas di jalan raya harua ada jam oprasionalnya."Kami juga mendesak agar bupati bekasi segera menyelesaikan persoalan kemacetan yang terjadi salah satunya dengan memberi jam oprasional untuk kendaraan-kendaraan besar," Tutupnya.
Pukul 14.30 Wib massa aksi akhirnya membubarkan diri setelah di temui oleh assisten pribadi Bupati Bekasi dengan tertib. (FIK)