SUBANG- BPPKB Banten Kabupaten Subang Dede Ardiansyah menyesalkan, manajemen proyek TAIFA Industri Park di wilayah Desa Gunung Sembung dan Desa Gembor yang diparakasai oleh TAIFA Jaya Deplopmen.
Pasalnya, kata dia, pengelola tidak memperhatikan K3 (Keselamatan, Kesehatan Kerja) para pekerja proyek tersebut. Maka nya pihaknya melakukan aksi bagi-bagi alat K3 seperti helm, sepatu kerja, rompi kotak P3K , alat padam.kebakaran sampai rambu-rambu keselamatan kerja.
"Ini bukan aksi demo tapi ini aksi keprihatinan terhadap proyek yang kata nya investasi perusahaan terbesar di Subang berskala internasional yang harus nya PT. TAIFA Jaya Depolepmen dan dinas terkait di Pemkab Subang lebih paham akan SOP keselamatan kerja atau pun keselamatan warga sekitar dalam pembangunan nya sesuai UU yang berlaku,"tutur Dede. Senin (21/9/2020).
"Aksi keprihatinan ini kami BPPKB Banten dalam aksi nya membagikan dan mengadakan peralatan K3 kepada pekerja dan security yang jumalah nya kurang lebih 300 pekerja di kawasan TAIFA induatri prak seperti helm, sepatu kerja, rompi kotak P3K, alat pemadam kebakaran sampai rambu-rambu keselamatan kerja,"ujarnya
Dia mengatakan, keharusan ada nya K3 dalam proyek berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja sesuai SOP dan undang- undang yang berlaku.
Lebih lanjut ketua BPPKB banten mengatakan aksi keprihatianan ini guna membantu merapikan atau mengadakan hal-hal yang berkaitan dengan kelengkapan SOP projek dari keselamatan tenaga kerja dan keselamatan warga sekitar yang terdampak dari aktifitas project tersebut.
"Kami juga meminta agar PT. TAIFA Jaya Deplopment lebih memperhatikan komunikasi dan koordinasi kepada semua pihak khusus nya warga terdampak seperti mengikut sertakan dan memperdayakan baik itu SDM dan potensi wilayah yang ada,"tegasnya.
Subang ini selalu terbuka akan investasi terutama akan kemajuan perkembangan pembangunan di kabupaten Subang asal tetap mengikuti budaya dan tatakrama.
"Di akhir kata saya selaku ketua ormas BPPKB Banten Subang meminta semua pembangunan skala nasional di Subang. Tetap harus mengikuti rambu- rambu perundang-unadangan pusat dan daerah. Dan terpenting mengikut sertakan peran masyarakat baik itu SDM nya atau pun potensi pekerjaan yang bisa dilakukan oleh masyarakat sekitar khusus nya masyarakat Subang,"ucapnya.
Pria yang akrab disapa kang Dewa ini mengancam apabila dalam dua hari ini, aksi keprihatinan tersebut tidak mendapat respon dan tanggapan. Maka pihaknya akan membawa ke ranah hukum.(*)