Header Ads Widget

Memperingati Hari Relawan Internasional atau International Volunteer Day

Memperingati Hari Relawan Internasional atau International Volunteer Day


Hari Relawan Internasional atau International Volunteer Day merupakan hari spesial dimana pada hari itu diperingati oleh lebih dari 129 negara di seluruh dunia. Tepatnya pada tanggal 5 Desember. Hari tersebut merupakan hari sakral dan penghormatan penuh bagi para jiwa-jiwa yang terpanggil dalam bekerja menolong sesama manusia dalam suatu peristiwa terkait bencana, bahkan perang yang banyak memakan korban jiwa sekalipun. 


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Sukarelawan memiliki arti sebagai orang yang melakukan kegiatan kemanusiaan—dalam bentuk tenaga, pikiran, waktu, uang, dan sebagainya dengan kehendak diri sendiri tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. 


Hal ini menunjukkan bahwasanya siapapun yang terlibat dalam kegiatan menolong atau membantu orang lain dengan menyumbangkan pikiran, waktu, uang, dan juga tenaga, bahkan membuat lingkungan lebih positif adalah seorang relawan.


Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, “Sukarelawan seringkali menjadi pihak yang pertama kali bertindak di saat krisis. Membantu jutaan orang untuk bertahan hidup meskipun begitu banyak risiko untuk mereka sendiri.”


Terlepas dari semua hal-hal diatas, relawan sejatinya adalah manusia spesial yang sanggup memberikan waktunya, tenaga, pikiran, bahkan uang sekalian. Seseorang yang belum mempunyai rasa empati sosial yang tinggi tidak akan tergerak dalam melakukan tindakan menolong sesama. 


Mereka adalah representasi dari ciptaan makhluk Tuhan yang sadar akan kita makhluk Tuhan yang tidak bisa hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain.


Di Indonesia, pada tanggal 4-5 Desember turut juga merayakan International Volunteers Day di Buperta Cibubur. Ada lebih dari 120 organisasi Relawan se-Indonesia yang masuk dalam line-up. Adapula dengan perwakilan dari Kabupaten Bekasi yaitu Komunitas Save Kali Cikarang menghadiri undangan dalam rangka koordinasi, guna menghadapi ancaman pra bencana sampai pasca bencana itu sendiri.


 Tantangan manusia di masa depan adalah menghadapi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri, yang mengedapankan investasi dengan mengorbankan alam lestari. Lalu, jika dengan hanya mengandalkan instansi negara dalam menghadapinya, apakah dapat mengurangi korban yang berjatuhan?Jawaban nya adalah tanpa relawan, negara manapun takkan sanggup meminimalisir korban jiwa yang terdampak dari bencana itu sendiri.


Mari kita angkat gelas yang setinggi tingginya bagi mereka yang tak mengenal kata 'lelah' demi menolong sesama. 


Penulis adalah direktur Kajian Strategis dari #bambufoundation dan Ketua Harian KSKC

Berita Lainnya

Baca Juga