Membongkar Deretan Negara dengan Biaya Haji Termahal di Dunia

 

Haji

SEPUTARDAERAH.COM - pemerintah Indonesia resmi menetapkan biaya haji tahun 2024 sebesar Rp93,47 juta, menimbulkan berbagai reaksi dan perbincangan di kalangan umat Muslim. Diskusi seputar biaya haji bukan hanya terbatas pada tingkat nasional, melainkan juga mencakup konteks internasional. Melihat besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh jamaah haji Indonesia, menarik untuk menjelajahi kondisi serupa di negara-negara lain di seluruh dunia. Inilah sorotan terhadap deretan negara dengan biaya haji termahal di dunia, yang memberikan gambaran tentang tantangan finansial yang dihadapi umat Muslim dalam menunaikan ibadah haji.

Biaya haji di Indonesia, yang mencapai Rp93,47 juta, menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat. Menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, kenaikan ini diusulkan untuk menjaga keberlangsungan dana nilai manfaat di masa depan. Namun, ketika melihat angka ini secara global, Indonesia belum menempati peringkat tertinggi dalam daftar negara dengan biaya haji termahal.

Di posisi pertama, Qatar menonjol sebagai negara dengan biaya haji paling mahal di dunia. Menurut laporan dari New Arab, warga Qatar harus mengeluarkan dana sebesar US$10.971 atau sekitar Rp165 juta untuk melaksanakan ibadah haji. Ini menjadi cerminan dari kesejahteraan ekonomi negara tersebut, di mana tingginya biaya haji sejalan dengan tingkat kemakmuran masyarakatnya.

Baca Juga : Mitos atau Fakta, Ban Isi Nitrogen Lebih Bagus?

Sementara itu, di urutan kedua, Uni Emirat Arab (UEA) juga tidak kalah dalam menetapkan biaya haji yang tinggi. Negara yang dikenal sebagai salah satu negara terkaya di dunia ini menetapkan biaya haji sebesar USD10.821 atau sekitar Rp163,1 juta. Kondisi ini mencerminkan tingkat kemakmuran yang tinggi di UEA, yang memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik bagi jamaah haji mereka.

Tunisia, sebagai negara Arab lainnya, menempati peringkat ketiga dalam daftar ini. Jemaah haji Tunisia diwajibkan untuk menyediakan dana sebesar USD9.884 atau sekitar Rp149 juta untuk berangkat haji. Meskipun tidak sebesar biaya haji di Qatar atau UEA, jumlah ini tetap menjadi beban finansial yang signifikan bagi masyarakat Tunisia.

Pindah ke luar wilayah Arab, Amerika Serikat juga masuk dalam deretan negara dengan biaya haji tinggi. Agen travel haji di AS menetapkan harga paket haji antara USD9.800 hingga USD13.500, setara dengan Rp141,4 juta sampai Rp194,8 juta. Meskipun tidak sebanding dengan biaya haji di beberapa negara Arab, tetapi jumlah ini tetap menjadi tantangan finansial bagi umat Muslim di Amerika Serikat.

Lebanon, Maroko, Kuwait, Bahrain, Inggris, dan India juga menyusul dalam deretan negara dengan biaya haji yang cukup tinggi. Lebanon, sebagai negara Arab, menetapkan biaya haji sebesar USD9.000 atau sekitar Rp135,6 juta. Maroko, dengan harga paket haji sekitar USD7.689 atau sekitar Rp116 juta, menunjukkan bahwa biaya haji yang tinggi tidak hanya terbatas pada negara-negara kaya.

Baca Juga : Smartfren (FREN) Siap Menggelontorkan Belanja Modal Rp2 Triliun untuk Pengembangan Jaringan di Indonesia

Kuwait dan Bahrain, dua negara di kawasan Timur Tengah, juga memiliki biaya haji yang signifikan. Masyarakat Kuwait harus menyediakan dana sebesar USD7.578 atau setara dengan Rp114,516 juta, sementara jamaah haji asal Bahrain harus mengeluarkan USD7.559 atau sekitar Rp114,183 juta. Ini menjadi bukti bahwa bahkan di antara negara-negara Arab, ada variasi dalam besarnya biaya haji.

Inggris dan India, dua negara dengan latar belakang budaya dan ekonomi yang berbeda, juga masuk dalam daftar ini. Jemaah asal Inggris diwajibkan mengeluarkan dana sekitar USD6.860 hingga USD8.040 atau setara dengan Rp99 juta hingga Rp116 juta. Di sisi lain, di India, harga tarif haji bervariasi tergantung pada paket yang diambil, dengan rentang harga antara Rs. 5,25.000 hingga 3,75.000 per orang. Perbedaan ini mencerminkan keragaman dalam aksesibilitas ibadah haji di berbagai belahan dunia.

Perbandingan biaya haji di berbagai negara ini memberikan gambaran tentang kompleksitas dan variasi dalam biaya yang harus dikeluarkan oleh umat Muslim. Terlepas dari perbedaan ekonomi dan kebijakan di setiap negara, ibadah haji tetap menjadi kewajiban agama yang diimpikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Diskusi seputar biaya haji tidak hanya mencakup aspek finansial semata, tetapi juga mencerminkan tantangan dan tekad umat Muslim untuk menunaikan ibadah tersebut meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan.

Sebagai penutup, biaya haji yang tinggi di beberapa negara tidak hanya menciptakan diskusi tentang aspek keuangan semata, tetapi juga mengajak kita untuk merenung tentang upaya dan pengorbanan yang dilakukan oleh umat Muslim dalam menjalankan ibadah haji. Mungkin, melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi ini, bisa tercipta solusi atau bantuan bagi mereka yang berkeinginan, tetapi dihadapkan pada keterbatasan finansial.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال